Art deco, art nouveau: apa perbedaan di antara keduanya, dan bagaimana Anda bisa membedakannya?

Oleh Cécile de Sortiraparis · Foto oleh My de Sortiraparis · Diperbarui 12 Juli 2025 pukul 10:31 · Diterbitkan di 11 Juli 2025 pukul 10:31
Pada awal abad ke-20, dua gerakan artistik besar muncul ke permukaan: Art Deco dan Art Nouveau meninggalkan jejak mereka di dunia seni dan arsitektur, khususnya di Paris. Berikut adalah cara mengenali dan membedakan kedua gerakan ini.

Kolam renang Molitor, hotel Lutetia, hotel Samaritaine, teater Champs-Elysées, kubah Galeries Lafayette Haussmann, Grand Rex, Palais de la Porte Dorée, restoran Maxim... Semua bangunan di ibu kota ini, dan masih banyak lagi, merupakan kreasi Art Deco atau Art Nouveau. Dua gerakan artistik yang membantu mempercantik dan mengubah wajah Paris di awal abad ke-20.

Visuels salles de spectacle et théâtres grand rexVisuels salles de spectacle et théâtres grand rexVisuels salles de spectacle et théâtres grand rexVisuels salles de spectacle et théâtres grand rex

Kedua gaya tersebut masih sangat populer hingga saat ini, dan para seniman besar pada masa itu secara teratur dihormati di museum. Namun, art deco dan art nouveau sangat berbeda. Inilah cara untuk mengenalinya, dan bagaimana membedakannya saat Anda berjalan-jalan di Paris.

Art Nouveau adalah gerakan yang lebih tua dari kedua gerakan tersebut: lahir sekitar tahun 1880 dan mencapai puncaknya pada tahun 1905. Gerakan ini lahir sebagai reaksi terhadap ekses industrialisasi dan reproduksi tanpa henti dari gerakan dan gaya lama. Para seniman ingin menciptakan praktik, bentuk, dan motif baru. Art Nouveau dicirikan oleh warna-warnanya, motif flora dan fauna , dan penekanannya pada alam. Terdapat bentuk-bentuk asimetris, banyak lekukan dan lekukan. Tokoh-tokoh besar dari gaya ini adalah Antoni Gaudi, Hector Guimard, Gustav Klimt, Alfons Mucha...

La Samaritaine se dévoile en photos !La Samaritaine se dévoile en photos !La Samaritaine se dévoile en photos !La Samaritaine se dévoile en photos !

Art Deco muncul pada tahun 1910-an. Gaya ini mencapai puncaknya pada tahun 1920, dan memudar dengan cepat setelah tahun 1930. Art Deco berkembang terutama di bidang arsitektur, desain interior, dan desain. Berbeda dengan lekukan dan motif alami dari Art Nouveau, Art Deco menekankan pada garis-garis yang kuat, simetri, dan bentuk-bentuk yang bersih dan sederhana. Dalam arsitektur, penekanannya adalah pada batu, kaca, dan volume yang besar. Perwakilan dari gaya ini termasuk Jacques-Émile Ruhlmann, Le Corbusier, Tamara de Lempicka, Chana Orloff...

Folies Bergère - IMG 3789Folies Bergère - IMG 3789Folies Bergère - IMG 3789Folies Bergère - IMG 3789

Jadi, secara visual, kedua gaya tersebut sangat berbeda. Di satu sisi, ada dekorasi yang ramai dan penuh bunga, seperti yang dapat dilihat pada kubah Galeries Lafayette Haussmann atau di dalam ruangan di Bouillon Chartier Montparnasse.

Di sisi lain, bangunan-bangunannya lebih lugas dan khas: bayangkan garis-garis lurus dan tinggi pada fasad Grand Rex, atau teater Folies Bergères, contoh khas arsitektur art deco.

Le Castel Béranger par Hector Guimard - immeuble Art Nouveau de Paris -  A7C5014Le Castel Béranger par Hector Guimard - immeuble Art Nouveau de Paris -  A7C5014Le Castel Béranger par Hector Guimard - immeuble Art Nouveau de Paris -  A7C5014Le Castel Béranger par Hector Guimard - immeuble Art Nouveau de Paris -  A7C5014

Sekarang Anda siap untuk berjalan-jalan mencari warisan art nouveau dan art deco Paris!

Informasi berguna
Komentar
Perbaiki pencarian Anda
Perbaiki pencarian Anda
Perbaiki pencarian Anda
Perbaiki pencarian Anda