Di jantung arondisemen ke-6 Paris, Musée national Eugène Delacroix, yang lebih dikenal dengan Musée Delacroix, wajib dikunjungi oleh para pencinta seni! Terletak di 6, rue de Furstenberg, museum ini didedikasikan untuk pelukis terkenal Eugène Delacroix (1798-1863). Ruang budaya ini lebih dari sekadar museum: sebenarnya ini adalah flat Delacroix, tempat ia tinggal selama beberapa tahun terakhir hidupnya, dari tahun 1857 hingga kematiannya pada tahun 1863. Tempat tinggal bersejarah ini diselamatkan dari kehancuran pada tahun 1929 oleh Société des Amis d'Eugène Delacroix, dan akhirnya diubah menjadi museum nasional pada tahun 1971, setelah disumbangkan kepada negara Prancis pada tahun 1954. Sejak 2004, museum ini dikelola oleh Louvre, yang memperkuat prestise dan pentingnya museum ini dalam lanskap budaya Paris.
Musée Delacroix lebih dari sekadar ruang pameran. Tempat ini menjadi saksi kehidupan dan karya salah satu pelukis terbesar Prancis. Rumah Delacroix yang dipertahankan dalam kondisi aslinya, menawarkan wawasan mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan proses kreatifnya. Pelestarian situs bersejarah ini mencerminkan pentingnya Delacroix dalam sejarah seni Prancis dan kontribusinya terhadap seni abad ke-19. Transformasi rumah terakhirnya menjadi museum mencerminkan komitmen untuk melestarikan dan merayakan warisan seniman ikonik ini. Dorongan untuk tempat budaya yang bagus ini berasal dari tekad beberapa pelukis terkenal pada tahun 1920-an, termasuk Paul Signac, Edouard Vuillard, Ker-Xavier Roussel, dan Maurice Denis. Mereka ingin menciptakan sebuah tempat yang akan memberikan penghormatan kepada Eugène Delacroix, yang karyanya sangat mereka kagumi. Maka lahirlah museum unik ini.
Musée Delacroix di Paris menyimpan koleksi karyaEugène Delacroix yang mengesankan, yang menawarkan wawasan unik tentang karier dan perkembangan artistik pelukis ikonik ini. Di antara karya-karya yang paling luar biasa adalah Study of a Nude Man, yang dikenal sebagai The Pole (sekitar tahun 1821-1822), yang menjadi bukti kepiawaian Delacroix dalam menggambarkan tubuh manusia. Portrait of Auguste Richard de La Hautière (1828) menggambarkan kemampuannya untuk menangkap kepribadian subjeknya, sementara Bacchus and a Tiger (1834) mengungkapkan ketertarikannya pada tema mitologi. Maquette pour Orphée apporteant les arts et la paix aux Grecs encore sauvages (1843) dan Esquisse pour Hercule attachant Nérée (1852) menunjukkan bakatnya dalam membuat komposisi dramatis berskala besar. Delacroix juga mengeksplorasi teknik reproduksi dalam Étude d'après un des Caprices de Goya (sekitar 1825). Selain itu, Portrait of George Sand (1834), The Education of the Virgin (1842), The Magdalene in the Desert (1845), dan Romeo and Juliet (adegan dari makam Capulets) (1851) adalah contoh luar biasa lainnya dari karya-karyanya yang beragam dan kemampuannya untuk menangkap realitas dan khayalan.
Dan sulit untuk tidak terpesona oleh pesonanya, meskipun hanya karena suasana pedesaan di taman-tamannya. Dengan koleksi hampir seribu karya, museum ini membawa kita masuk ke dalam dunia sang seniman, dengan lukisan, gambar, cetakan dan manuskrip, serta benda-benda yang pernah menjadi miliknya dan kreasi para seniman yang terinspirasi olehnya. Ini adalah kesempatan untuk terjun ke duniaEugène Delacroix !
Halaman ini dapat mengandung elemen yang dibantu oleh AI, informasi lebih lanjut di sini.
Tanggal dan jadwal
Dari 26 Desember 2025
Tempat
Museum Nasional Eugène Delacroix
6 Rue de Furstenberg
75006 Paris 6
Mengakses
Stasiun Metro jalur 10 "Mabillon"
Harga
Moins de 26 ans : Gratis
L'entrée : €7
Situs resmi
www.musee-delacroix.fr
Informasi lebih lanjut
Musée Delacroix tutup untuk pameran dari tanggal 19 September 2023 hingga 19 Maret 2024.



















